Yesterday i wanted to see something beautiful, the seine was beautiful, the empty roads were beautiful, the storm was beautiful, Eiffel tower was beautiful, but it wasn't enough. The seine is beautiful at nite, all those colours on the water, i remember things... i remember that nite when we held a cab, when we whisper slowly, when you hold my hand. Gue suka pemandangan paris dimalam hari dari dlm taxi. Gue dulu suka paris dimalam hari bersama loe. Tapi elo nggak perduli, jangan bilang sebaliknya, gue bisa mencium kebohongan itu dari jauh.

I had a lot of thought on this long ride. Perjalanan yg nyambungin paris ke indre... I saw the sunset fade away slowly, the vanilla sky... Gue bisa berdiri disitu berjam2 kaya org bego cm buat natap keindahan itu, angin mengelus kulit gue, I was calm. Gue terhipnotis sama tiang tiang listrik raksasa... terfasinasi sama mata seorg pria yang menatap gue tanpa berkedip... tapi gue nggak berhenti.

Kolam renang telah menunggu gue sepanjang hari, airnya hangat, Gue buka baju, gue meluncur dibawah tatapan seorang om om tua yang bertato bunga dan tato seorg gadis telanjang dada dgn tulisan 'gue suka ini' diatasnya. Dia menatap dada gue, gue nggak perduli, 'Lihatlah selagi bisa!'. Lalu satu lagi yang memuji tiap due detik... oh elo kalem bgt gue suka itu, ato kaen bali loe bagus bgt... padahal ceweknya cm dua meter dari dia n dia bilang my love di setiap kalimatnya. Gue nggak perduli.

Ato si tetangga yang nanya apakah gue punya pacar ato apakah dia bisa nganterin gue ntar malem. Ternyata gue nggak sejelek yang gue kira. Gue nggak perduli. Gue nggak dateng untuk itu. Gue mimpi elo mo bercinta dgn gue, mimpi itu membangunkan gue. Gue pengen gamparin loe, tapi gue nggak perduli.

Gue baca message offline loe... lupakan gue... dan gue menjawab... asshole!